Jawaban Pilihan Ganda antar Pernikahan dini atau Sex education

Februari 25, 2021

Oleh: Farah Diba Geby Bamazruk
(Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Bangka Belitung)



Pandangan terhadap pernikahan dini di dalam kehidupan bermasyarakat bukanlah suatu tindakan atau gejala sosial yang menjadi hal lumrah di Indonesia. Pernikahan dini yang marak terjadi di Indonesia dengan beragam alasan maupun pembelaan menjadi sebuah urgensi baru di kalangan masyarakat. Banyaknya pemberian seminar menggenai pernikahan dini baik itu tentang pencegahan dalam pernikahan dini maupun masa terbaik dalam pernikahan, tetap tidak menjadikan pernikahan dini sepi peminat.

Pada masa sekarang pernikahan dini telah menjadi tren yang diikuti oleh masyarakat kalangan dibawah umur, namun salah satu alasan pernikahan dini ialah akibat dari sebuah kesalahan tanpa pikir panjang muda-mudi dalam melakukan sebuah tindak perbuatan yang dirasa belum tepat pada umur mereka.

Perasaan ingin tau yang dimiliki para muda-mudi dapat pula menjadi boomerang bagi dirinya sendiri, keingin tauan yang disertai rasa ingin coba-coba menjadikan hal tersebut sebuah ‘paket komplit kesalahan, perusak masa depan’ terbaik. Tabunya pembicaraan mengenai sex education dalam masyarakat juga merupakan suatu kesalahan yang menjadi tanggungjawab para ‘orang dewasa’.

Pendidikan mengenai seks atau sex education semestinya dapat menjadi suatu pelajaran yang harus dipahami seorang pelajar dalam kegiatan menuntut ilmunya. Pendidikan ini tentu harus di dapatkan di sekolah karena tentu selain merasa canggung saat mengutarakan pertanyaan pada orang tua, hal ini juga menjadi lebih sulit lagi jika bertanya kepada teman sebaya yang juga tak mengetahuinya.

            Pembelajaran mengenai sex education yang diberikan tentu memiliki banyaknya kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi seperti maraknya seks bebas. Namun pembelajaran ini tentu tidak secara eksplisit menyatakan bahwa seorang anak atau muda-mudi dengan hak kebebasan melakukan sesuatu yang tidak seharusnya mereka lakukan, akan tetapi pembelajaran ini diberikan hanya untuk sebuah pengetahuan semata atau dalam hal ini pengetahuan yang tepat.

            Kelebihan dari sex education yang dapat dipelajari oleh muda-mudi ialah untuk mengetahui informasi seksual bagi remaja, memahami masalah-masalah seksualitas bagi remaja, pula memahami faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya masalah-masalah seksualitas. Sex education pula berguna tidak hanya bagi muda-mudi yang menginjak umur remaja, namun pula dapat berguna bagi para pasangan yang sudah menikah, begitu juga ilmu tersebut dapat dibagi kepada anak mereka yang sudah cukup umur nantinya.

            Pentingnya sex education juga dapat setidaknya meminimalisir kemungkinan-kemungkinan maraknya pernikahan dini yang terjadi. Pernikahan dini tentu memiliki dampak-dampak yang sangat jelas yang mana tingkat perceraian akibat pernikahan yang dilakukan tanpa pikir panjang akan terus meningkat. Bila dipandang dari segi kesehatan tentu banyak hal yang menjadikan pernikahan dini tak seharusnya menjadi pilihan karena pernikahan dini memiliki resiko keguguran lebih besar, stunting, lalu secara psikologis mental pasangan yang belum sepenuhnya dewasa sehingga lebih sering mengalami bentrok atau lebih parahnya melakukan kekerasan dalam rumah tangga.

Hal inilah yang menjadikan wajibnya sex education yang dipandang sepele dan tabu tersebut, semestinya dipelajari oleh muda-mudi di masa sekarang. Sex education juga dapat menjadi salah satu amunisi pencegah maraknya terjadi aborsi yang dilakukan oleh para muda-mudi.Tentu banyaknya hal yang harus di pelajari oleh remaja atau pelajar di zaman sekarang, hal ini tentu pula akan menjadi berguna bagi masa yang akan datang.

Sex education pula tidak harus diberikan oleh guru bersertifikat maupun sebuah lembaga, melainkan pembelajaran ini juga dapat diberikan orang tua pada anaknya saat seorang anak telah mengetahui apa yang tepat dan tidak, pula apa yang baik dan buruk. Agar perasaan canggung saat bertanya kepada orang tua tidak lagi menjadi penghalang seorang anak dan orang tua saat bercerita mengenai sex education.

Pilihan ganda antar pernikahan dini dan sex education tentu masih akan terus menjadi perdebatan di kalangan orang tua atau ‘orang dewasa’, hal ini di karenakan adanya pemahaman lebih baik dinikahkan ketimbang membiarkan fitnah atau hal yang tidak semestinya dilakukan malah dilakukan. Namun, tidak akan menjadi salah jika muda-mudi diberikan pengetahuan yang seharusnya mereka ketahui bukan malah menutupinnya, karena penggetahuan ini pula berguna bagi mereka di kehidupan setelah menikah.

Pernikahan dini yang tentunya akan memberikan lebih banyak tekanan kepada muda-mudi dalam menjalankan pernikahan dini tersebut, dapat menimbulkan masalah dalam keadaan ekonomi, rentannya umur dalam mengandung, juga keadaan mental kedua belah pihak. Penulis memiliki pendapat dimana perlunya pelajaran mengenai sex education bagi muda-mudi di masa sekarang, hal ini di karenakan banyaknya korban dari ‘hal tabu’ yang tak pernah di ajarkan oleh orang tua maupun guru baik sekolah maupun pendidik bersertifikat.

Singkatnya, sikap tindak yang akan dipilih pada masa sekarang akan menentukan nasib di masa depan.






You Might Also Like

0 komentar