Filosofi Nasi Tumpeng yang Jarang Diketahui Banyak Orang

September 02, 2021

  Oleh: Putri Wulan Dari

(Mahasiswi Sastra Inggris FISIP Universitas Bangka Belitung)
 
 


  Image Source: richiwallpaper.blogspot.com
 
 

    Sebagai orang Indonesia, kita pasti tidak asing lagi dengan hidangan  yang selalu ada di hampir setiap perayaan. Hmm, apakah itu? Ya, apalagi kalau bukan nasi tumpeng. Nasi tumpeng adalah nasi yang berbentuk kerucut yang disajikan beserta berbagai macam lauk pauk yang bisa menggiurkan semua orang. Tumpeng sendiri merupakan kepanjangan dari yen metu kudu sing mempeng. Artinya, jika keluar harus dengan sungguh-sungguh.

    Tapi, tahukah kalian? Di balik keindahan nasi tumpeng yang dapat membuat banyak orang tidak sabar untuk menyantapnya ini, terdapat filosofi yang maknanya sangat mendalam yang bisa kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

    Baiklah, mari kita telusuri filosofi nasi tumpeng beserta beberapa lauknya yang dipaparkan sebagai berikut.

  • Nasi

Pada umumnya, nasi yang digunakan untuk membuat tumpeng adalah nasi putih atau nasi kuning.  Nasi tersebut kemudian dicetak menggunakan cetakan yang berbentuk kerucut atau bisa juga dengan cetakan yang bertingkat. Ternyata, warna nasi tumpeng ini memiliki makna di dalamnya. Jika nasinya berwarna putih berarti melambangkan kesucian, sedangkan warna kuning diibaratkan seperti warna emas yang bermakna kekayaan, kemakmuran dan kesejahteraan.

Untuk bentuknya sendiri, tumpeng dibuat kerucut karena hal tersebut memiliki makna sebagai gambaran keagungan Tuhan yang Maha Esa. Selain itu, tumpeng juga digambarkan sebagai bentuk syukur kita kepada Tuhan yang Maha Agung.

  • Telur

Telur yang disajikan pada nasi tumpeng bisa menggunakan telur apa saja, misalkan telur ayam atau telur puyuh. Untuk pengolahannya bisa disesuaikan dengan selera masing-masing. Bisa telur rebus, telur dadar, telur balado, sate telur dan lain sebagainya. Telur sendiri melambangkan tekad bulat, pentingnya etos kerja dan juga bisa dimaknai bahwa semua manusia itu memiliki kedudukan yang sama.

  • Ayam

Dalam penyajian tumpeng, kita bisa memilih ayam yang diolah dengan cara apapun, seperti digoreng, dibakar, atau dipanggang. Ayam apapun bisa digunakan. Di Jawa sendiri, ayam yang harus digunakan adalah ayam jago. Menurut kepercayaan orang Jawa, ayam jago ini dipilih agar terhindari dari sifat-sifat buruk yang dimiliki ayam jago seperti sombong, selalu mencela dan egois.

  • Ikan

Ada berbagai macam ikan yang bisa disajikan pada nasi tumpeng. Contohnya adalah ikan teri dan ikan lele. Setiap ikan memiliki makna yang berbeda di dalamnya. Ikan teri dapat diartikan sebagai simbol kerukunan dan kebersamaan, sedangkan ikan lele melambangkan keuletan. Ikan juga memiliki makna lain, yakni sebagai simbol ketabahan dan kesanggupan hidup dalam situasi ekonomi tersulit sekalipun.

  • Sayuran

Olahan sayuran yang biasa disajikan di nasi tumpeng adalah sayur urap. Sayur urap adalah hidangan yang berupa campuran sayuran, parutan kelapa dan berbagai macam bumbu. Sayuran yang biasa dipakai untuk membuat lauk ini adalah bayam, kangkung, taoge, kacang panjang, dll. Sayuran memiliki makna sebagai keyakinan, kesuburan, serta kedamaian.

Selain untuk lauk, sayuran juga digunakan sebagai hiasan seperti cabai merah, timun, daun selada, wortel dan sebagainya. Sebagai hiasan tumpeng, cabai merah mewakili simbol api yang diharapkan dapat memberikan pencerahan yang berguna bagi banyak orang.

  • Tempe                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                             

Tempe adalah salah satu lauk yang biasa disajikan pada nasi tumpeng. Contoh olahannya adalah tempe orek, tempe balado, tempe bacem, dan masih banyak lagi. Tempe disimbolkan sebagai kehidupan yang harmonis antar gender dalam kehidupan sehari-hari.

    Masih banyak lauk yang dihidangkan pada nasi tumpeng ini. Akan tetapi, disini saya hanya membahas yang paling umum digunakan saja. Apapun yang dihidangkan, yang paling diutamakan adalah rasa kebersamaan kita menyantap hidangan tersebut dan itu membuat keakraban dan tali persaudaraan terbentuk.

    Dari pemaparan di atas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa nasi tumpeng bukanlah hidangan biasa. Di balik kelezatan rasanya, ada banyak hal-hal yang bisa kita terapkan setelah mengetahui filosofi nasi tumpeng ini. Hal yang bisa kita terapkan tersebut adalah selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan Tuhan kepada kita, menjadi pribadi yang rendah hati, bersikap toleransi dan saling menghormati satu sama lain, selalu menjaga kerukunan antar sesama manusia dan masih banyak lagi.

 

 

You Might Also Like

0 komentar