DESIMINASI HASIL PENELITIAN “ANALISIS PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA BERBASIS PENGELOLAAN SAMPAH BERKELANJUTAN TERPADU DI KOTA SUNGAILIAT”

Maret 02, 2021


Oleh: Putra Pratama Saputra

(Kepala Laboratorium Rekayasa Sosial FISIP UBB)

   

     Jurusan Ilmu Sosiologi, melalui Penyelenggara Laboratorium Rekayasa Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Bangka Belitung yang dikepalai oleh Putra Pratama Saputra, MPS.Sp baru saja melaksanakan Diskusi Bulanan Laboratorium dalam bentuk desiminasi hasil penelitian yang bertajuk “Analisis Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berbasis Pengelolaan Sampah Berkelanjutan Terpadu di Kota Sungailiat”, yang dilaksanakan melalui secara online melalui aplikasi Zoom, pada tanggal 02 Maret 2021. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan oleh Laboratorium Rekayasa Sosial.

    Hadir dalam kegiatan kuliah umum tersebut yang turut menjadi narasumber utama adalah Widya Handini, B.Sc., M.Sc yang merupakan dosen tetap STISIPOL Pahlawan 12, sekaligus sebagai penerima LPDP Scholarship to study in University of Southampton United Kingdom (Postgraduate Degree). Sementara itu, turut hadir, Muhammad Muflih Murtada, S.Sos. Alumni jurusan Sosiologi FISIP Universitas Bangka Belitung sebagai moderator di dalam diskusi bulanan laboratorium kali ini. Peserta kuliah umum hadir dari mahasiswa jurusan sosiologi, ilmu politik, dan sastra inggris, serta mahasiswa fakultas lain dilingkungan Universitas Bangka Belitung.

    Dalam paparan diskusinya, Widya Handini mengatakan bahwa pengelolaan sampah dilaksanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka Dalam bekerja sama dengan stakeholder, ada beberapa stakeholder yang terkait seperti PUPR, Perkim, Bappeda, Kementrian KLHK, RBT serta Dinas Lingkungan Hidup. Selain itu dibantu  dengan non private stakeholder seperti Pemulung serta Bank Sampah. Pengelolaan persampahan juga diarahkan pada peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan berupa gerakan sungai bersih dan gerakan Jum’at bersih. Hal ini dilaksanaan dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat dari tingkat RT, RW, lingkungan atau pun desa, dunia pendidikan, dan instansi pemerintahan. Peran sekolah dalam pengelolaan persampahan menjadi sangat penting dikarenakan selain penyediaan sarana prasarana pengolahan sampah untuk pencegahan pencemaran lingkungan hidup juga dilakukan pendidikan siswa sekolah untuk ikut menjaga kebersihan lingkungan, menanamkan generasi muda untuk bertanggungjawab terhadap kebersihan lingkungan dan memotivasi generasi muda untuk berlomba-lomba menciptakan lingkungan bersih dan sehat. Peran serta mayarakat dalam memanfaatkan limbah sampah yang di daur ulang menjadi produk bernilai ekonomi dilakukan antara lain melalui Pelatihan Daur Ulang Limbah Non Organik bagi anggota PKK kecamatan-kecamatan di Kabupaten Bangka.

    Lebih lanjut, Widya Handini mengatakan bahwa kondisi TPA yang masih jauh dari sempurna, hal ini terlihat dari masih minimnya sarana dan prasarana pendukung untuk operasional TPA, seperti tidak berfungsinya bak penampung lindi, dan lain-lain. Pola pemilahan sampah organik dan non organik di Kabupaten Bangka belum dilakukan secara maksimal khususnya dari rumah tangga dan TPS. Selain itu TPS-TPS belum mampu menjangkau seluruh masyarakat perkotaan dan semakin berkurangnya daya tampung TPA sementara sampah yang ditampung semakin lama semakin banyak seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan tingkat konsumsi masyarakat yang semakin beragam. Masih rendahnya kesadaran & peran serta masyarakat untuk memilah sampah rumah tangga organik dan non organik, dan kebiasaan membuang sampah serta membakar sampah sembarangan. Lebih jau lagi, sosialisasi kepada masyarakat melalui media dirasa masih kurang, terbatasnya dana pengelolaan sampah dari kabupaten. Ada beberapa faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan dalam pengelolaan persampahan di kota sungailiat seperti sudah tersedianya  Peraturan Daerah terkait persampahan, Lembaga teknis daerah yang menangani persampahan, dokumen sanitasi kabupaten, kerjasama dengan stakeholder (Pihak kementrian, NGO, dan lain-lainnya), adanya CSR dari pihak swasta (RBT), tersedianya sarana prasarana dasar. Dengan adanya masyarakat yang semakin peduli lingkungan (baik itu dari kaum mahasiswa, LSM, dan masyarakat umum), maka hal inidapat menjadi peluang kerjasama untuk memaksimalkan pengelolaan persampahan di kota ini.

    Berdasarkan analisis penulis terkait konsep Integrated Sustainable Waste Management, strategi yang dapat dilakukan di kota sungailiat adalah Meningkatkan keterlibatan dan komitmen masyarakat (utamanya dalam pemilahan sampah dari sumbernya), Meningkatkan peran serta LSM, peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan, Mengoptimalkan anggaran APB dan APBN untuk sarana prasarana persampahan, Meningkatkan fasilitas pembuangan sampah dengan menyediakan TPS memisahkan jenis sampah organik & anorganik, Memanfaatkan media sosial untuk penyebaran informasi, menambah tempat daur ulang, pengawasan terhadap ketaatan dalam pelaksanaan pengelolaan sampah, penerapan energi ramah lingkungan.

    Setelah pemaparan singkat, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi santai dan tanya jawab antara narasumber dan peserta yang diambil alih oleh moderator. Kegiatan diskusi lebih mengarah sebagai ajang berbagi ilmu dan pengalaman, serta saling belajar mengenai pengelolaan sampah rumah tangga. Kegiatan diskusi berjalan dengan lancar dan mengalir.




-----------------------------------
BIODATA PENULIS




Putra Pratama Saputra. Berprofesi sebagai dosen Jurusan Ilmu Sosiologi UBB sekaligus Kepala Laboratorium Rekayasa Sosial Fisip UBB. Selain disibukkan dengan kegiatan akademik, disibukkan juga dengan futsal dan memancing.
 








You Might Also Like

0 komentar