Origami Dalam Kilas Kumandang

September 09, 2020


Oleh: Stéventri Sontrust Lee
(Mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara)


Wahai engkau sosok semenjana
Yang kerap berlumur durjana
Perlukah dirimu merasakan sapih
Hingga berjalan tertatih-tatih
Agar menghentikan entakan?
Sebab tak eling oleh gertakan?

Siang yang biasa bagi Jessica
Wajahnya kusut bagai tak disetrika
Kala hari yang sepatutnya berjalan normal
Mengejawantah menjadi serumit geotermal
Terjebak oleh perangkap Rayo
Rasanya ingin menjelma sahaja menjadi Tayo

She feels beguiled, bamboozled
Her mind thrown puzzled, perplexed
She falls twisted, entwined
Her soul began emitted, omitted

Awan tak mampu melindunginya dari terik
Aurora tak sanggup melipurnya dari pelik
Angkasa pun tak kuasa membuatnya celik
Pepohonan yang berdiri kokoh itu delik
"Vse normal'no?" tanya Tanya bertanya-tanya
Dia hanya menggelengkan kepala, menjawab sekenanya

She feels beguiled, bamboozled
Her mind thrown puzzled, perplexed
She falls twisted, entwined
Her soul began emitted, omitted

Pada akhirnya, duka meresap masuk ke dalam tulang
Ironinya, didapat saat dirinya kembali pulang
Darah yang ditumpahkan selama di Korsel
Menguap tak berarti bak debu yang diterbangkan karosel
Selayang pandang
Itulah Origami, dalam kilas kumandang

18 Juli 2020



--------------------------------------------

TENTANG PENULIS
 







You Might Also Like

0 komentar