Bukankah Kita Abadi?

Juni 22, 2020


Oleh: Muhammad Alif Faturrachman
(Founder Mediatikusastra)



Bukankah kita abadi?
Dalam sayup-sayup doa yang dikau lontar ditiap malam
Terselip kita, yang didiamkan, menunggu tak kunjung malam
Lantas mengapa dengan sajak yang jelas nyatanya, mewakili gores dengan harap menjadi abadi, dikau malah merajuk manja

Bukankah kita abadi?
Dengan rasa yang menggebu, adakah engkau kekasihku?
Bahwa kita, ialah renungan bulan yang diredupkan, lemas tak kunjung malam
Lantas mengapa dengan cinta yang benar adanya, mengalir diantara nadi bersamaan detak dan degup, dikau malah meraung tangis

Bukankah kita abadi?
Melampaui mereka pada katedral dan pencakar langit, adakah kita yang terbanting jauh
Lalu gugur dedaunan, dan kita yang tak lagi sama, mengapa hari berlalu dengan bergegas?
Lantas mengapa dengan rindu yang tak terbalas, kita bergegas meninggalkan bekas

Kita tak lagi abadi
Biar ku tulis diantara baris-baris ini
Tak apa kita tak abadi
Biar yang abadi, hanyalah kita yang tertulis disini

-Alif




--------------------------------------------

TENTANG PENULIS
 



Muhammad Alif Faturrachman kerap disapa dengan panggilan “Alif”, “Alep”, “Toad” adalah seorang pemuisi amatiran serta salah satu Founder dari Mediatikusastra. Ia memiliki passion di bidang desain grafis dan komputer dengan jejak rekam petualangan sebagai lulusan “terbaik” dari SMK Negeri 1 Sungailiat, sebuah gelar yang sengaja ia klaim sepihak agar terdengar prestis. Kini, takdir membawa Alif ke jurusan Sastra Inggris di sebuah universitas negeri di Indonesia, dimana ia harus meninggalkan mimpi menjadi seorang game developer atau seorang desainer grafis dan apalah itu mimpi-mimpi yang pernah ia impikan.

You Might Also Like

1 komentar