Aktivisme di Media Sosial (Medsos)

Oktober 22, 2022

Oleh: Syafrudin Ilyas

(Mahasiswa Ilmu Komunikasi STISIPOL PAHLAWAN 12 Bangka Belitung)



 

Aktivisme di Media Sosial (Medsos)

Dalam kehidupan praktis di era digitalisasi modern, banyak hal dapat dilakukan dengan mudah dan praktis melalui media sosial (Medsos). Media sosial merupakan platform atau platform komunikasi yang memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk berkomunikasi tanpa harus bertatap muka. Salah satu kegiatan yang sering dilakukan di jejaring sosial ketika muncul pertanyaan atau masalah adalah “aktivisme”. Aktivisme adalah gerakan yang bertujuan untuk membawa perubahan sosial atau politik. Seringkali langkah seperti itu merupakan argumen yang menentang. Aktivisme sering dikaitkan dengan demonstrasi dan sejenisnya. Tapi aktivisme juga bisa berbentuk kampanye politik, boikot, pemogokan, dan taktik gerilya.

Transformasi gerakan aktivis yang seharusnya dilakukan secara langsung dengan membentuk gerakan untuk mencapai tujuan bersama, juga dapat dilakukan secara digital melalui jejaring sosial. Ruang media sosial adalah cara baru untuk memperjuangkan hak-hak rakyat, mengkritik politik, berdemonstrasi, menyuarakan keprihatinan, dan memobilisasi massa. Selain gerakan perlawanan terkait isu atau politik, aktivisme juga hadir dalam bentuk konten yang konstruktif dan informatif. Aktivisme mahasiswa menjadi mesin penggerak dalam membangun gerakan digitalisasi, banyak gerakan aktif yang digagas mahasiswa baik nasional maupun internasional.

Di tingkat nasional, ketika RUU Ketenagakerjaan sedang dibahas oleh pemerintah DPR, mahasiswa dan masyarakat saat itu sibuk mengeksplorasi bagaimana RUU Ketenagakerjaan akan mempengaruhi masyarakat dan elemen lainnya. Banyak elemen masyarakat yang akan dirugikan dari hasil kajian tersebut dan memprovokasi gerakan perlawanan untuk menolak RUU tersebut.

Hal ini memancing masyarakat menjadi gerakan perlawanan terhadap RUU penciptaan lapangan kerja dan memprovokasi gerakan solidaritas menentang omnibus law di media sosial.

Gerakan aktivis media sosial tidak hanya gerakan yang berkaitan dengan politik, masih banyak gerakan lainnya, seperti aksi solidaritas kemanusiaan, gerakan lingkungan, gerakan alam dan masih banyak lagi gerakan lainnya. Media sosial mengubah paradigma dari gerakan langsung menjadi aksi solidaritas di media sosial yang dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah.

Perkembangan Politik di Media Sosial

Seiring perkembangan zaman teknologi dan media sosial yang semakin canggih yang dapat merubah kepribadian masyarakat, terutama di bidang politik. Sejak munculnya media sosial struktur politik kini begitu sangat berkembang pesat, dimulai dari sosialisasi politik, penguatan citra politii dan pengakuan seorang aktor politik di kalangan masyarakat. Namun terkadang media sosial juga menjadi tempat untuk menciptakan kehidupan politik praktis di kalangan anak muda.

Sampai sekarang pun, perkembangan politik di medsos (media sosial) sangat begitu berkembang dengan pesat, kemudahan dalam memberikan informasi dan sangat mudah bagi kita untuk mendapatkan akses informasi mengenai politik, dimana saja dan kapan pun yang kita mau.

Keuntungan dan kerugian politik di media sosial bagi masyarakat

Banyak sekali Keuntungan yang kita dapat dari politik di media sosial diantaranya mempermudahkan kita dalam penyebaran informasi dan mendapatkan informasi politik, jangkauan informasi yang begitu luas, mudah dan praktis, biaya yang murah, dan dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun yang kita mau.

Dikutip dari jurnal Komunikasi Politik di Era Media Sosial (Faridhian Anshari, 2013), "Keberhasilan menggunakan media sosial dipandang sebagai salah satu faktor kesuksesan Barack Obama memenangi pemilihan presiden Amerika Serikat. Sekitar 30 persen pesan-pesan kampanye Obama disampaikan melalui media baru (media sosial)".

Sedangkan kerugian berpolitik di media sosial ini cukup beragam salah satunya yaitu, media sosial memunculkan bisnis di bidang politik mengenai bagaimana transaksi politik menggunakan media sosial. Transaksi yang di maksud adalah proses mendapatkan pengakuan atau posisi melalaui politik dunia maya/media sosial. Politik media sosial juga melahirkan istilah-istilah baru seperti mafia politik. Mafia politik dapat diartikan sebagai sekelompok individu yang berkaitan dengan tujuan politik tertentu, baik itu menjurus ke arah yang baik dan buruk.

Mafia politik juga dapat diartikan sebagai sekelompok orang atau individu yang melakukan Tindakan yang berkaitan dengan tujuan politik teretentu. Salah satu contoh transaksi mafia politik yaitu bagaimana cara untuk menjatuhkan lawan politik, menjatuhkan image aktor politik yang akan mencalonkan diri, bahkan sampai pada "black campaign'' atau kampanye hitam.

 



-----------------------------------------------------
TENTANG PENULIS



Syafrudin Ilyas, Mahasiswa Semester 3 Jurusan Ilmu Komunikasi STISIPOL PAHLAWAN 12 Bangka Belitung.









You Might Also Like

0 komentar