Mengulik Sisi Kelam Estella Dalam Film “Cruella” Hingga Menjadi Desainer Terkenal

September 02, 2021

Oleh: Putri Maharani

(Mahasiswi Sastra Inggris FISIP Universitas Bangka Belitung)
 
  Image Source: pinterest.com
 
 

Pangkal Pinang, Indonesia --- Artikel review pada Film Cruella

Pada tanggal 26 Mei lalu, Disney kembali merilis film baru dengan mengangkat karakter jahat yang sangat terkenal. Film ini berlatarkan London era 70-an, kisah kehidupan kelam Cruella de Vil yang dibintangi oleh Emma Stone. 

Cruella adalah tokoh jahat yang sangat ikonik pada film 101 Dalmantians. Pada film ini tak banyak yang berubah dari tokoh utama, baik di film pertama maupun di film kedua. Cruella tetap menghadirkan sosok dirinya dengan busana dan potongan rambutnya yang aneh serta warna rambut separuh hitam dan putih, tidak lupa mobil Panther De Ville yang digunakan oleh Cruella de Vil pada tahun 1996 silam.

Di awali dengan seorang gadis bernama Estella sebelum berubah menjadi Villain Cruella. Ia merupakan gadis yang kreatif dan ambisius, namun memiliki sisi jahat yaitu menyukai keonaran disekitarnya. Sisi jahatnya itu merupakan warisan genetik dari ibunya.

Suatu hari, Estella tinggal disebuah kota kecil bersama bunya bernama Chaterine (Emily Beecham). Estella memiliki keunikan pada rambutnya serta kerakternya sebagai pemberontak, ia memiliki impian menjadi desainer terkenal saat dewasa. Ini merupakan benang merah Cruella bisa menjadi terkenal seperti sekarang.

Kehidupan Estella berubah menjadi kelam dan penuh kebencian semenjak kematian ibunya. Ia hidup menjadi seorang pencuri bersama dua rekannya bernama Herace (Paul Walter Hauser) dan Jasper (Joel Fry).

Kecerdasan Estella dalam merancang baju berhasil menarik perhatian Baronnes Von Hellman (Emma Thompson), wanita melegenda di dunia fashion. Sejak saat itu, Estella bekerja di The Baroness. Ia selalu berusaha untuk membuat Baroness terpukau atas rancangannya, namun itu tidak berhasil.

Baroness dikenal sebagai wanita yang tidak mudah untuk menaruh rasa simpati kepada orang lain. Ia terkesan angkuh dalam menilai hasil rancangan orang lain, siapapun yang akan menghalangi atau menghancurkan jalannya tidak akan segan disingkirkan.

Tentu saja, Estella merasa tidak bebas dalam merancang hasil karyanya. Ia merasa terjebak dalam situasi sulit yang menjadikan dirinya sebagai pesuruh Baroness. Terjadinya konflik antar kedua wanita tersebut membuat Estella berpaling dari Baroness.

Puncak konflik dapat dilihat saat Estella membuat keonaran dengan cara menghancurkan peragaan busana milik Baroness, lalu ia menggelar acara peragaan yang lebih urak-urakan dan spektakuler untuk ditonton.

Sisi jahat yang dimiliki oleh Estella telah merubah dirinya, membuatnya menjadi seseorang yang berhati dingin dan tak kenal ampun. Kariernya sebagai perancang membuat Estella ingin membalaskan dendamnya kepada Baroness. Dari situlah dapat dilihat karakter menyeramkan dari sosok Cruella de Vil.

Selebihnya dari cerita ini hanya menyuguhkan kejahatan yang dibuat oleh Cruella, namun karakter yang bisa dinilai dari film 101 Dalmantians dan Cruella ada yang berbeda. Seperti tokoh utama pada film pertama yang dikenal dengan membunuh anjing dalmantians tetapi pada film ini lebih menekankan pada sosok Estella yang memiliki sifat pemberontak dengan sentuhan fashion busana nyentrik. 

Ciri khas yang dimiliki oleh Estella menjadikan dirinya sebagai ikonik fashion pada tahun 2021. Tidak hanya itu, ada pula desainer terkenal seperti Ivan Gunawan ikut menjadikan tokoh Cruella sebagai wujud karya busana yang diadakannya bersama salah satu model Go Internasional yaitu Aurra Kharisma.

Disney menggandeng Ivan Gunawan sebagai salah satu desainer dari Indonesia untuk menciptakan karya busana Cruella dan Baroness. Gaya nyentrik yang dimiliki oleh Cruella bisa menjadi inspo untuk para pecinta fashion, bahwa fashion dengan sentuhan yang berani dan aneh dapat membuat orang lain tersihir saat melihatnya.

 

 

You Might Also Like

0 komentar