Akasia

Agustus 12, 2021

 


Oleh: Muhammad Alif Faturrachman
(Founder Mediatikusastra)

Masih digenggam olehnya
Serpihan terakhir dari
Akasia yang sungguh-sungguh dicinta.

Dipandanginya pula sebongkah puing
Yang kini fana, renta, redup oleh waktu.

Ialah singgasana sang maharaja
Rapuh, meretak, sewaktu-waktu hendak runtuh.

Dalam doa diharapnya, bahwa jalar akasia liar yang menopang tak segera layu.

Lalu dengan sopan ku tanya kepadanya
Wahai puing akasia, akankah engkau mengikhlaskan, kepada yang sesungguhnya bukan hak bagimu.

Puing-puing tersebut tersipu malu,
Biarkan ia disini, hanya ia yang masih ku genggam, biarkan ia sendiri, jika waktu telah berkehendak, maka aku dan jalar berduri ini

Berhenti mempermainkan waktu,
Mengikhlaskan pergi, lalu runtuh dan layu.

-Alif
 
 
--------------------------------------------

TENTANG PENULIS
 



Muhammad Alif Faturrachman kerap disapa dengan panggilan “Alif”, “Alep”, “Toad” adalah seorang pemuisi amatiran serta salah satu Founder dari Mediatikusastra. Ia memiliki passion di bidang desain grafis dan komputer dengan jejak rekam petualangan sebagai lulusan “terbaik” dari SMK Negeri 1 Sungailiat, sebuah gelar yang sengaja ia klaim sepihak agar terdengar prestis. Kini, takdir membawa Alif ke jurusan Sastra Inggris di sebuah universitas negeri di Indonesia, dimana ia harus meninggalkan mimpi menjadi seorang game developer atau seorang desainer grafis dan apalah itu mimpi-mimpi yang pernah ia impikan.
 

You Might Also Like

0 komentar