Bengawan Lara Para Fakir

Maret 21, 2021

 

Oleh: Silvia Andriyanti
(Mahasiswi Sastra Inggris FISIP UBB) 


Kami adalah rangkuman elegi dari segara desah risau air mata yang kerap tergesa-gesa

Yang kerap berjalan dengan kaki pincang lalu sambung-menyambung merambat ke atap negeri

Kepada yang maha agung di pucuk nirwana, di sini kami laungkan segenap untaian klausa pancarona

Kaleidoskop nusantara kali ini begitu kerasan meretas garis-garis sendi dan denyut nadi

 

Kami adalah rangkuman asa dari segara denai mimpi para penghuni buana yang kerap patah

Yang kerap remuk redam atma dan raganya karena diterjang badai prahara hingga retak tulang belulang berulang-ulang

Lantas di manakah kiranya kami dapat mengadu melafazkan gundah gulana yang berdarah-darah ini?

Jangankan tuk berlari ke peraduan, merangkak pun badan kami diterjang menuju jurang

 

Kami adalah rangkuman tundungan dari segara insan-insan terbuang yang pupus bilang

Yang saling berebut kertas nominal hingga berkorban kematian

Negeri yang katanya replikasi tanah surga

Negeri yang samuderanya kaya raya melimpah ruah sumber daya

 

Kami adalah rangkuman dari segara bahagia yang tak kunjung datang

Yang menanti akhir sukacita dengan kantuk berat di ujung tanduk runcing melintang

Kami yang berbuah malang

Kami yang terbuang

Kami yang berpulang

 

 

 

 

 

Pangkalpinang, 30 November 2020


-------------------------
TENTANG PENULIS


Silvia Andri Yanti (Sisil) ialah seorang mahasiswi sastra inggris di Universitas Bangka Belitung. Gemar menonton drama korea ataupun film di waktu senggang kala tugas kuliah tidak datang menyapa.

You Might Also Like

0 komentar