Patah Satu Tumbuh Serindu

Desember 06, 2020

 

Oleh: Muhammad Alif Faturrachman
(Founder Mediatikusastra)


Laut tak kuasa menjunjung
Semerbak angin yang berhembus ke tepi barat

Disana, dalam gubuk kecil bersama pengerat
Kita tertawa, dihadapan selapis keju berulat yang kita curi dari juragan kapal di pelabuhan

Tak apa bila kita tak beranjak dari gubuk peyot dan halaman kering kerontang

Bukankah itu yang mereka gadang-gadang sebagai cinta?

Patah satu tumbuh serindu?
Tak apa tak elok asal bersamamu?
Hingga maut merebutmu?

Apa bedanya keju berulat ini dengan omong kosong cinta oleh penyair borjuis yang bahkan tak tahu rasanya berbagi keju dengan pengerat bajingan yang menggerogoti gubuk peyot ini

Patah satu tumbuh serindu katanya?
Ayo kemari, ku patahkan argumen dan khayal imajiner nya
Lalu ku gebuk kepala mu dengan sebatang kayu

Ah semerbak garam dari angin laut ke tepi barat
Hari ini aku ingin ke pelabuhan bersama mu

-Alif


Baca Juga : SAJAK MALAM SUNYI

--------------------------------------------

TENTANG PENULIS
 



Muhammad Alif Faturrachman kerap disapa dengan panggilan “Alif”, “Alep”, “Toad” adalah seorang pemuisi amatiran serta salah satu Founder dari Mediatikusastra. Ia memiliki passion di bidang desain grafis dan komputer dengan jejak rekam petualangan sebagai lulusan “terbaik” dari SMK Negeri 1 Sungailiat, sebuah gelar yang sengaja ia klaim sepihak agar terdengar prestis. Kini, takdir membawa Alif ke jurusan Sastra Inggris di sebuah universitas negeri di Indonesia, dimana ia harus meninggalkan mimpi menjadi seorang game developer atau seorang desainer grafis dan apalah itu mimpi-mimpi yang pernah ia impikan.





You Might Also Like

0 komentar