Hallucination (Mirror: Misteri & Horror)

Maret 05, 2020

Oleh: Fajar Bangsawan
(Founder Mediatikusastra)

 

Terlalu sering bagadang membuatku sulit merasakan ketenangan tidur. Bahkan sekarang aku divonis dokter mengidap insomnia. Hari ini bahkan lebih parah, kepalaku sudah dipenuhi oleh halusinansi yang tidak menyenangkan. Tadi siang aku melihat ada orang tergelatak di pinggir jalan dengan kepala yang terpenggal. Sontak aku berteriak dan orang-orang menghampiriku dengan wajah keheranan. 


“Kenapa anda berteriak tuan?!”


“Lihat! Di sana ada manusia tanpa kepala terbaring!”


Orang-orang merasa keheranan dengan apa yang terjadi.

“Apa anda baik-baik saja tuan?”


Setelah aku menoleh ternyata memang tidak ada apa-apa.

“Maafkan saya tuan-tuan, mungkin saya sedang berhalusinasi”


Tidak hanya sebatas itu, hal serupa juga terjadi di rumah.


“Lisa!! Di ruang tamu ada lalat sebesar meja hinggap di dinding!!”


“Tidak ada apa-apa ayah, aku pikir ayah perlu kedokter lagi hari ini”


Beruntun aku memiliki seorang anak yang baik serta pengertian. Selama masa penyembuhanku Lisa tidak pernah lelah untuk merawatku.


“Lisa!! Ada kepala manusia di atas meja makan!!”


“Tidak ada apa-apa ayah, sepertinya ayah berhalusinasi lagi”

Karena lelah aku pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.


“Lisa!! Showernya mengeluarkan darah dan ada pria bertubuh besar sedang menatap ayah!!”


“Ayah memang harus meminum obat, setelah ayah ganti baju di kamar, aku akan mengambilkan obat untuk ayah”


Akhirnya aku pun pergi ke kamar untuk berganti baju. Ada apa dengan aku ini, sekarang aku malah melihat seorang wanita sedang mengambang di atas tempat tidurku. Wajahnya terbelalak, matanya merah, salah satu matanya hampir terlepas, tepatnya masih menggantung sedikit. Lehernya tersayat dalam dengan darah yang masih menetes. Di tanngannya terdapat sebuah pisau dengan lumuran darah. Halusinasi ini adalah yang paling menyeramkan dari yang lainnya.Sempat aku ingin berteriak, kembali memanggil Lisa, tapi aku yakin saat ini aku sedang berhalusinasi. Aku berbalik badan hendak munutup pintu, tanpa disangka rupanya ada Lisa yang sedang membawa obat.


“Lisa, ayah rasa ayah berhalu…”


Belum selesai aku berbicara Lisa, tiba-tiba Lisa memotong kata-kataku.


“diam ayah! Kali ini aku juga melihatnya”

 ----------

  


BIODATA PENULIS


Fajar Bangsawan

Fajar Bangsawan (bukan keturan darah biru), “Fajar”, atau “kang bacod” adalah seorang mahasiswa jurusan Sastra Inggris di sebuah Universitas di Indonesia yang saat ini sedang memantapkan diri dalam bidang tulis-menulis. Setelah lelah dengan gear dan baut – karena dulu berasal dari jurusan Teknik Otomotif di SMK Negeri 2 Pangkalpinang; menyadari kemampuan berbahasa Inggrisnya lebih encer dari oli akhirnya ia memutuskan untuk melanjutkan studi di Jurusan Sastra Inggris. Kini Fajar harus yakin dan percaya bahwa takdir di badang tulis-menulis akan membawanya pada kenikmatan hidup yang sesungguhya.



You Might Also Like

0 komentar